Kemenneg BUMN mendorong Perum Damri agar menjadi pionir dalam melahirkan kendaraan umum ramah lingkungan. Mengingat kota-kota besar di Indonesia, terutama Jakarta, tingkat polusi udaranya termasuk buruk dibanding kota-kota besar dunia lain.
Menurut situs Air Visual—seperti pernah diulas Kompas.com– situs yang mengukur indeks standar pencemaran udara (ISPU) kota-kota besar di dunia pada bulan Mei 2018 ini, polusi udara di Jakarta tercatat lebih buruk dari Delhi, Beijing, Lahor dan Daka. Situs tersebut menampilkan yang terukur di alat pemantau yang dipasang di komplek kedutaan Amerika Serikat di berbagai negara.
Dan salah satu penyumbang terbesar polusi udara adalah kendaran bermotor. Universitas Indonesia sejak lama memikirkan pentingnya menggunakan kendaraan umum ramah lingkungan. Sebagai universitas dengan kampus yang ramah lingkungan dengan luas sekitar 320 hektar hanya memanfaatkan 25% dari luasan tersebut untuk kegiatan akademis dan berkomitmen menjaga 75% dari lahan kampus tersebut agar tetap hijau dengan fungsi sebagai hutan kota serta melestarikan keberadaan 7 danau di sekitarnya sehingga ekosistem di lingkungan kampus tetap terjaga keseimbangannya.
“Kami juga mendorong inovasi dalam pengembangan bus dan mobil listrik. Tim riset UI atau Tim Mobil Listrik Nasional UI telah meluncurkan Molina UI-EV Bus. Bus listrik ini merupakan hasil riset yang sudah siap dikomersialisasikan,” kata Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.
Bus ramah lingkungan dan hemat energi berbagan bakar listrik ini sejalan dengan tren kendaraan masa depan dan mendukung program pemerintah yaitu menurunkan emisi sebesar 29% pada tahun 2030. Ditambahkan Anis di Ruang Apung Kampus UI Depok, program menekan emisi sudah dijalankan UI dengan mengkonversi bus UI yang berbahan bakar fosil secara bertahap digantikan dengan kendaraan berbahan bakar gas lalu sekarang dikembangkan kendaraan listrik yang pusat risetnya ada di Fakultas Tehnik.
Maka itu tidak heran apa yang dikembangkan UI, menarik perhatian Perum Damri yang sudah ditantang Kemeneg BUMN untuk menjadi pioneer penggunaan kendaraan umum ramah lingkungan. Hal ini diungkap Setia N. Milatia Moemin Dirut Perum Damri. “Ibu Menteri –Rini Soemarno—menantang kami agar menjadi pioneer penggunaan kendaraan berbahan bakar energi terbarukan. Karena Pemerintah, terutama Bapak Jokowi menekankan lingkungan harus diprioritaskan. Melihat yang dikembangkan UI, kami ingin jangan hanya di UI saja, harus didorong keluar, mulai dari bus bandara,” ujarnya sebelum penandatanganan nota kesepahaman.
Untuk itulah Perum Damri menggandeng UI serta PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau PPI kerja sama dalam pengembangan kendaraan berbahan bakar listrik. Nota kesepakatan bersama ditandatangani di UI Depok oleh Rektor UI, Dirut Perum Damri dan Dirut PPI Abdulbar M. Mansoe.
Ketiga pihak bersepakat untuk mengembangkan operasi bus listrik nasional produksi UI serta berkomitmen untuk memesan beberapa unit bus listrik buatan tim Molina FTUI. “Kami berharap UI terus mengembangkan bus ini agar lebih baik lagi, seperti batre yang lebih lama. Karena kami ingin merealisasikan harapan Pak Jokowi 60% penumpang harus pindah ke kendaraan umum, gas emisi harus turun. Agar gaungnya terasa, pada Konferensi IMF mendatang di Bali pada Oktober, para undangan dijemput dengan bus ini, total mestinya bisa 3 bus,” kata Setia. Ia menegaskan ini merupakan kerja sama operasi dan investasi yang akan ada perhitungan bagi hasilnya.
Sumber: https://swa.co.id/automotive/perum-damri-ui-dan-ppi-realisasikan-bus-ramah-lingkungan