Pada Selasa (25/06) lalu FTUI mengadakan kuliah umum membahas terciptanya kota-kota yang berkelanjutan dan berketahanan iklim. Dalam kuliah umum ini, terdapat dua topik yang dibawakan oleh dua orang narasumber, yaitu Cooling the Urban Environment: Strategies to Alleviate Heat Wave-Induced Thermal Discomfort in Buildings yang dibawakan oleh Prof. Veronica Soebarto dan Designing Climate Adaptive Cities: Understanding the Role of Green Infrastructure and Landscape Design yang dibawakan oleh Dr. Scott Hawken.
“Kuliah umum ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan program mobilitas FTUI. Program tersebut memungkinkan FTUI mengundang dosen-dosen dari luar negeri untuk membagikan ilmunya di sini setiap tahunnya. Semoga kuliah umum pada hari ini bisa berjalan dengan lancar dan memperluas wawasan para peserta,” ujar Dr. Ing. Ova Candra Dewi, S.T., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Magister Multidisiplin PWK FTUI saat membuka acara.
Dewasa ini perubahan iklim menjadi masalah besar yang mengusik di segala penjuru negeri. Dilansir pada BBC, gelombang panas menjadi silent killer pertama di dunia. Gelombang panas merupakan keadaan meningkatnya temperatur selama tiga hari atau lebih. Di Amerika Serikat terdapat sekitar 60.000 orang yang dirumahsakitkan akibat gelombang panas ini. Tidak hanya berdampak pada kesehatan, gelombang panas juga berdampak buruk pada bangunan.
Prof. Veronica menjelaskan, “Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari gelombang panas, antara lain tidak menebang pohon sembarangan, menanam pohon, menggunakan rumput alami, membuat green roofs, dan green surfaces.”
Pemateri berikutnya, Dr. Hawken, menerangkan, “Kota netral karbon membutuhkan pemerintahan yang baik, pendanaan untuk transisi, bentuk dan struktur perkotaan yang baik, dan integrasi. Selain itu, komunitas dan jaringan yang suportif juga penting untuk mendukung hal tersebut.”
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Prof. Veronica dan Dr. Hawken yang telah membagikan ilmunya di FTUI. Saya harap, kuliah umum ini bisa meningkatkan kesadaran kita untuk menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan berketahanan iklim,” ujar Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU. selaku Dekan FTUI.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia