Arsyad Ramadhan Darlis, mahasiswa program Doktor Teknik Elektro FTUI mencoba mengembangkan metoda klasifikasi manusia dan hewan dengan memanfaatkan teknologi. Penelitian ini dituangkan pada disertasi yang dipresentasikan pada Sidang Terbuka Promosi Doktor FTUI yang dilaksanakan pada Jumat (12/1) di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI.
Dalam disertasi ini, Arsyad Ramadhan Darlis mencoba mengklasifikasikan manusia dan hewan untuk meningkatkan tingkat kesuksesan petugas dalam penyelamatan korban pasca bencana dengan membedakan korban manusia dan objek bukan manusia yang seringkali menjadi penyebab kesalahan penerkaan (false alarm) di area di mana indera visual tidak dapat membantu.
”Pada kondisi di mana dilakukan pendeteksian manusia pasca bencana, dibutuhkan perangkat dan sistem yang memiliki tingkat keakuratan dan efisiensi yang tinggi. Pada kondisi tersebut, interferensi dari objek yang bukan merupakan manusia menjadi faktor masalah. Hal tersebut dapat mengganggu proses pendeteksian keberadaan manusia di bawah reruntuhan, dimana akan terjadi kondisi kesalahan penerkaan (false alarm) yang menyebabkan ketidaktepatan pendeteksian kondisi manusia. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengklasifikasikan manusia dan objek bukan manusia, khususnya hewan,” papar Arsyad terkait latar belakang penelitiannya.
Penelitian Arsyad mengusulkan pengklasifikasian manusia dan hewan yang juga dapat diterapkan dalam kondisi pemantauan kesehatan manusia dalam penyelamatan korban pasca bencana. Dalam penggunaan perangkat monitoring dengan media tanpa kontak (contactless) pada aplikasi tersebut, getaran organ vital beberapa hewan juga terdeteksi karena beberapa dari hewan tersebut memiliki karakteristik yang serupa dengan manusia.
”Hal ini akan menjadi masalah di mana diperlukan sensor yang optimal dalam mendeteksi karakteristik manusia dan hewan, dan juga metoda yang efisien untuk dapat mengklasifikasikan manusia dan hewan. Dengan adanya sistem pengklasifikasian manusia dan hewan diharapkan akan menghemat sumber daya, waktu, dan meningkatkan prioritas pada saat pendeteksian manusia dalam kondisi pasca bencana,” ujar Arsyad dalam presentasinya.
Pada penelitian ini, karakteristik manusia dan hewan didapatkan menggunakan sensor mmwave radar yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sensor lain, terutama dalam menembus material. Target akan menerima sinyal yang dikirimkan dari radar dan sinyal echo akan diterima kembali oleh sensor tersebut untuk selanjutnya dilakukan preprocessing. Pada penelitian ini, metoda berbasis dual-receiver mmWave radar dan bispectrum analaysis digunakan sebagai metoda baru dalam ekstraksi fitur, sehingga akan dihasilkan citra yang akan merepresentasikan karakteristik dari manusia dan hewan.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Proses klasifikasi dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan hasil dengan tingkat akurasi yang jauh melampaui proses klasifikasi menggunakan metode pada penelitian sebelumnya. Melalui hasil ini, diharapkan mampu membantu petugas dalam penyelamatan korban pasca bencana dengan lebih efektif.”
Prof. Meilinda Nurbanasari, Ph.D., Rektor Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung yang menghadiri sidang promosi ini, menyampaikan dalam sambutannya, “Saya melihat bahwa Arsyad memiliki motivasi yang luar biasa. Keberhasilan Arsyad diharapkan memacu dosen-dosen di Itenas untuk segera melanjutkan pendidikan ke jenjang S3.”
Selain Prof. Meilinda Nurbanasari, pada sidang promosi doktor ini pun turut hadir beberapa tamu VIP. Di antaranya, Prof. Andi Adriansyah, Ph.D., Rektor Universitas Mercubuana, Prof. Tarsisius Kristyadi, Ph.D., Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Itenas Bandung, Prof. Dr. Waluyo, Guru Besar Teknik Elektro Itenas Bandung, Dr.sc. Lisa Kristiana, Ketua Program Studi Informatika, Itenas Bandung, Ratna Susana, M.T., Ketua Program Studi Teknik Elektro, Itenas Bandung, dan Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektro, Itenas Bandung.
Melalui disertasi ini, Arsyad Ramadhan Darlis berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude dengan IPK 3,95. Ia merupakan Doktor ke-167 yang lulus dari Departemen Teknik Elektro dan Doktor ke-535 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Sidang promosi doktor ini dipimpin Ketua Sidang, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dengan Promotor, Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumoputro, M.Eng., dan Ko-Promotor, Dr. Ir. Aries Subiantoro, M.Sc. Tim Penguji Internal terdiri dari Prof. Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng., Dr. Abdul Halim, M.Eng., Dr. Abdul Muis, S.T., M.Eng. Sedangkan Tim Penguji Eksternal terdiri dari Prof. Dr. Ir. Mauridhi Hery Purnomo, M.Eng. yang merupakan Guru Besar tetap pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Dr. Muhammad Rif’an, S.T., M.T. yang merupakan Dosen Tetap pada Universitas Negeri Jakarta.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia