id
id

RCBE FTUI Mengadakan Seminar Terkait Bioinformatics

Pada Rabu (20/11) Institute for Biosystems and BioEngineering (IBB) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), khususnya Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) mengadakan seminar dengan judul Bioinformatics Data Processing: from Raw Data to Actionable Insights. Seminar yang dilaksanakan di Smart Meeting Room, Gedung Dekanat FTUI ini menghadirkan Kezia Irene, B.CompSci, MS, sebagai pembicara utamanya, dan Rizal, S.Si., M.Biotech., M.Sc., sebagai moderator.

Siti Fauziyah Rahman, S.T., M. Eng., Ph.D., Direktur RCBE, membuka acara dengan menyampaikan sambutannya “Hari ini kita kedatangan tamu yang spesial dari bidang Bioinformatics, dan kami berharap Anda dapat mengeksplorasi lebih lanjut terkait bidang keilmuannya.”

Kezia memberikan materi berjudul Artificial Intelligence in Bioinformatics. Menurutnya, AI menjadi analis utama dalam data bioinformatika. AI dapat mengintegrasikan data dari berbagai “omics”, termasuk genomics, transcriptomics, proteomics, dan metabolomics. AI dapat digunakan dalam memprediksi risiko penyakit dan fungsi gen, pemantauan perubahan ekspresi gen, pengembangan obat, dan diagnosis penyakit.

AI pun dapat digunakan untuk hal lain dalam bidang pelayanan kesehatan. Di antaranya, catatan kesehatan, catatan klinis, penemuan obat, image analysis, image enhancement, bantuan radiologi, dan uji klinis. AI dalam pelayanan kesehatan pun memiliki tantangannya, yaitu berkaitan dengan privasi dan keamanan data, kurangnya validasi, kurangnya standarisasi, keterbatasan data, dan keterbatasan penjelasan.

“Bioinformatika mengungkap cetak biru kehidupan, AI adalah kunci untuk menafsirkannya, mengubah data menjadi solusi yang menyelamatkan jiwa,” tutup Kezia dalam presentasinya.

Kezia Irene merupakan Senior Data Scientist Supervisor PT Kalbe Farma Tbk. Ia menyelesaikan pendidikan Magister di Biomedical Informatics, Harvard Medical School. Ia memiliki spesialisasi dalam mengintegrasikan AI dan machine learning ke dalam analisis genomik, dengan fokus pada genomik penyakit, pengobatan yang dipersonalisasi, dan pengembangan polygenic risk score (PRS).

Kezia sebelumnya bekerja di berbagai lembaga terkemuka seperti Harvard T.H. Chan School of Public Health, NalaGenetics, Stripe, dan Shopee. Keahliannya terletak pada pemanfaatan kumpulan data berskala besar dan perangkat komputasi untuk mendorong inovasi layanan kesehatan, khususnya dalam nutrigenomik, kesehatan lingkungan, dan pencitraan biomedis. Kezia adalah presenter dan penulis aktif, yang bersemangat memajukan pengobatan presisi melalui ilmu data.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X