id
id

Rekonstruksi Masjid: Memahami Lebih Jauh Peran Sosialnya Sebagai Pusat Kegiatan Kemasyarakatan

Pada Jumat, (20/10), Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia telah menggelar seARCH (Public Lecture Series on Architecture) vol. 5. Menampilkan Prof. Nangkula Utaberta dari UCSI University Malaysia, kuliah umum ini mengusung tema “Reconstructing Sustainable Mosques: Between Object and Value Centered Discourse.” Acara kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa Studio Perancangan Arsitektur 5 Unit Heritage dan mahasiswa Pascasarjana Departemen Arsitektur.

Dalam sambutan pembukaan, Dr. Achmad Hery Fuad, M.Eng., Kepala Departemen Arsitektur FTUI, mengungkapkan harapannya bahwa kuliah tamu ini akan memicu kerjasama berkelanjutan dalam bidang pendidikan antara Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan UCSI University Malaysia.

Prof. Nangkula Utaberta, narasumber acara, membawa pandangan yang menarik tentang rekonstruksi masjid. Beliau menekankan bahwa selama ini pembangunan masjid lebih menekankan pada aspek fisiknya ketimbang nilai-nilai sosial dan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, masjid seharusnya bukan hanya menjadi bangunan ibadah, melainkan pusat komunitas yang aktif digunakan oleh masyarakat.

”Berdasarkan survey yang saya lakukan pada tahun 2009, hanya 15% dari total ruang masjid yang dimanfaatkan, sementara 85% lainnya terbengkalai. Ini adalah peringatan tentang belum maksimalnya pemanfaatan masjid sebagai pusat kegiatan sosial. Perlu dilakukan pemetaan ruang sebagai fasilitas berkegiatan masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan masjid,” terang Prof. Nangkula.

Dalam komentarnya, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengatakan, “Informasi yang dibagikan oleh Prof. Nangkula Utaberta mengingatkan kita akan peran penting masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat. Ini mencerminkan bagaimana arsitektur dapat berdampak positif pada kehidupan sosial dan budaya kita. Semoga pembelajaran ini mendorong lebih banyak perhatian terhadap keberlanjutan dan kegunaan masjid di masyarakat Indonesia.”

Prof. Nangkula Utaberta melakukan beberapa penelitian dimana menghasilkan perspektif baru dalam merekonstruksi masjid berkelanjutan sebagai bentuk fisik dari komunitas yang berkaitan dengan kegiatan sosial, agama, dan ekonomi. Diakhir sesi kuliah umum Prof. Nangkula Utaberta menghimbau para mahasiswa untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat komunitas, tidak hanya sebagai ruang ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkegiatan komunitas. Masjid harus menjadi tempat yang mengundang interaksi sosial, ruang ekonomi, dan dapat memberikan manfaat bagi penggunanya dan masyarakat luas.

Prof. Nangkula Utaberta adalah seorang profesor arsitektur di UCSI University Malaysia. Beliau juga adalah penulis dan peneliti internasional yang telah menerbitkan 26 buku penelitian di Malaysia. Beliau lahir di Jakarta dan menempuh pendidikan sarjana arsitektur di Universitas Indonesia, kemudian menyelesaikan pendidikan magister dan doktoral di Universiti Teknologi Malaysia.

Saat ini, beliau adalah kepala penelitian dan program pascasarjana arsitektur di Universitas UCSI. Penelitiannya mencakup arsitektur Islam, budaya dan warisan budaya, sejarah dan teori arsitektur, dan pendidikan arsitektur. Dengan wawasan dan pengalaman yang kaya, beliau memberikan perspektif berharga tentang bagaimana memahami dan memanfaatkan masjid dalam konteks sosial dan budaya Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X