Akselerasi pembangunan negara maritim identik dengan pembangunan wilayah pesisir sebagai kunci kemajuan. Wilayah pesisir yang disusun dengan sebuah tata kelola yang tepat akan membuka jalur perdagangan antar kawasan. Hal ini mendukung terciptanya sebuah kota/kawasan baru yang menjadi daya tarik bagi iklim investasi. Visi maritim kedepan diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan perekonomian Indonesia. Pengembangan sosial ekonomi yang selama ini lebih berorientasi ke darat perlu juga dikembangkan dengan mengkaitkannya terhadap kawasan-kawasan andalan di laut Indonesia. Hal ini juga perlu didukung dengan penguatan infrastruktur yang menunjang pembangunan ekonomi maritim seperti pengembangan sektor transportasi yang terintegrasi antara sektor darat, laut dan udara beserta pengembangan kluster-kluster industri baru.
Perkembangan kota pesisir ini bergantung pada kebijakan ekonomi nasional dengan memanfaatkan laut dengan sebagai jalur konektivitas dengan perekonomian global. Tantangan utama di dalam perencanaan pembangunan kota pesisir adalah peran dan fungsi pemerintah sebagai regulator kebijakan, sekaligus penjamin keadilan dan efisiensi dalam pembangunan daerah, berserta kontribusi para pelaku usaha untuk menggerakkan kegiatan ekonomi sehingga tercapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya pesisir.
Sebagai center of excellence di bidang pembangunan infrastruktur berkelanjutan dalam rangka mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur Indonesia, visi maritim menjadi salah satu pokok kegiatan dari Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) yang berpusat di Kampus Depok Universitas Indonesia. Jejak rekam CSID nampak dari serangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan dengan pendekatan keilmuan yang terpadu dari perencanaan dan rekayasa infrastruktur, analisa bisnis dan keekonomian serta rekomendasi kebijakan publik yang terkait infrastruktur untuk dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan di Indonesia. CSID juga telah menggagas perencanaan dan pembangunan infrastruktur berbasis nilai tambah untuk menghasilkan terobosan dan solusi inovatif dalam menciptakan pembangunan infrastruktur yang lebih efisien dan efektif untuk peningkatan kelayakan investasi dan manfaat pembangunan bagi kepentingan publik dan swasta.
Sebagai bagian dari kegiatan CSID kali ini mengadakan acara Seminar Nasional yang bertajuk “Akselerasi Pembangunan Negara Maritim”. Acara seminar ini membahas pengembangan konsep pembangunan negara maritim termasuk diantaranya pengembangan kota pesisir berkelanjutan yang didukung oleh sistem transportasi publik, efisiensi logistik, pengelolaan lingkungan dan energi terbarukan. Sebagai salah satu kegiatan dari sebuah forum infrastruktur, acara seminar ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara pemerintah, industri dan akademisi dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Seminar ini menghadirkan beberapa pembicara dan pembahas diantaranya: Dr. Ir. Luky Eko Wuryanto, MSc (Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), Ir. Wismana Adi Suryabrata, MIA (Deputi Meneg PPN/Kepala Bappenas Bidang Pendanaan Pembangunan), Prof. Dr. Ir. Suyono Dikun, M.Sc. (Executive Board Member CSID), Carmelita Hartoto, MBA (Indonesian National Shipowner’s Association – INSA), Ir. Bambang Harjo (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan – GAPASDAP), Yuki Nugrahawan Hanafi (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia – ALFI), Arif Wibowo, SE (Asosiasi Maskapai Nasional Indonesia – INACA) dengan moderator Bambang Susantono, Ph.D (Ketua Dewan Eksekutif CSID) dan Mohammed Ali Berawi, M.Eng,Sc. Ph.D (Direktur Eksekutif CSID). (Humas FT)