id
id

“SEPARO” Desain Compact House Karya Mahasiswa FTUI Sebagai Solusi Atasi Keterbatasan Lahan Tinggal

Saat ini, isu keterbatasan lahan akibat pertumbuhan penduduk menjadi tantangan serius yang harus diatasi. Guna menjawab permasalahan ini, tiga mahasiswa Departemen Arsitektur (DA) Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI), Alya Widha Aurellia, Bimantyo Ganggas Ihsani, dan Risma Fitriyanti menciptakan rumah konsep baru yang dinamakan “Separo”. Konsep rumah yang menerapkan sistem pembangunan bertahap ini menjadi solusi kreatif dalam menghadapi masalah lahan terbatas.

Separo, yang secara harfiah berarti “setengah” adalah konsep rumah tumbuh vertikal yang menerapkan sistem pembangunan bertahap. Mereka mencoba mengatasi isu kepadatan penduduk dengan konsep rumah yang dapat diubah sesuai kebutuhan penghuni. Rumah ini didesain fleksibel dengan bantuan kolom baja yang dapat disesuaikan dan modul struktur yang dibagi menjadi dua lantai. Hal ini memungkinkan Separo untuk berubah sesuai dengan fungsi yang diperlukan, seperti ruang usaha atau area privasi keluarga.

“Separo mencoba untuk mengeksplorasi bagaimana arsitektur dapat membantu dalam mewadahi siklus kebutuhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kemungkinan perubahan ekonomi, dan juga jumlah anggota keluarga yang terus bertambah. Pola ruang pada Separo memungkinkan lantai utama digunakan sebagai ruang usaha, sedangkan lantai atasnya digunakan sebagai area privasi keluarga. Tata letak ini dimaksudkan untuk memudahkan penghuni dalam memaksimalkan potensi fleksibilitas ruang pada menerapkan konsep open-plan dan juga modul struktur yang terbagi menjadi dua bagian,” ujar Alya.

Lebih lanjut, konsep Separo juga mencakup berbagai strategi untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan, seperti split leveling, membagi dua massa sebagai basis modul, dan memanfaatkan fasad untuk oksigenasi vertikal. Selain itu, dapat juga mengoptimalkan beranda untuk usaha UMKM dan ruang bersosialisasi, pemisahan ruang publik dan privat, penggunaan material dinding batu, sistem modul dan dinding partisi yang dapat disesuaikan, serta pemanfaatan ruang beranda yang fleksibel untuk usaha dan bersosialisasi.

Sebagai Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., mengapresiasi konsep yang diusulkan oleh mahasiswa FTUI ini. “Permasalahan terbatasnya lahan atas ketersediaan hunian yang layak memang menjadi isu yang harus segera dipecahkan. Atas daasr urgensi tersebut, ide yang dirancang oleh mahasiswa FTUI ini dapat menjadi desain yang adaptif dan fleksibel bagi hunian layak di lahan terbatas,” kata Prof. Heri.

Melalui konsep rumah Separo ini, ketiga mahasiswa FTUI ini meraih Juara 2 dalam kompetisi ETALASE Architecture Competition 2023 dengan tema “Compact House” Kompetisi ini meminta peserta untuk mencari solusi yang tepat terkait kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan.

ETALASE 2023 merupakan rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Arsitektur UNNES (Universitas Negeri Semarang) yang bertujuan sebagai wadah untuk menyatukan mahasiswa arsitektur, calon arsitek, dan masyarakat umum di Indonesia.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X