Student Chapter of Society of Fire Protection Engineers (SFPE) Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan PT Hilti Indonesia menyelenggarakan Seminar dan Diskusi Panel dalam rangka peluncuran buku “Firestopping Pada Bangunan”. Bertempat di Makara 04 Smart Meeting Room FTUI, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman mengenai inovasi dan keselamatan kebakaran pada bangunan.
Acara ini dibuka oleh Dr. Muhamad Sahlan, S.Si., M.Eng., Kepala Unit Wirausaha dan Inovasi FTUI, yang menyampaikan pentingnya upaya bersama dalam memahami dan menerapkan teknologi keamanan kebakaran yang terbaru untuk memastikan keselamatan bangunan gedung yang lebih baik.
Pada seminar ini, dua orang narasumber yang merupakan ahli dibidang keselamatan kebakaran memaparkan dua tema penting. Narasumber pertama, Prof. Ir. Yulianto S. Nugroho, M.Sc., Ph.D., Guru Besar FTUI di bidang Fire Safety Engineering memberikan pemaparan mengenai pentingnya keselamatan kebakaran serta upaya pencegahan kebakaran. “Dalam bangunan, resiko kebakaran selalu mengintai. Oleh karena itu sistem proteksi kebakaran menjadi menjadi salah aspek krusial dalam mencapai keselamatan gedung,” ujar Prof. Yulianto.
Lebih lanjut, beliau memberikan pengenalan singkat mengenai api, proses pembakaran, dan produk sampingan berupa asap, serta efeknya terhadap keselamatan jiwa, properti, dan aset. Selain itu, Prof. Yulianto juga menjelaskan mengenai elemen strategi dalam menciptakan keselamatan kebakaran pada bangunan gedung, termasuk pemilihan dan penggunaan material konstruksi, deteksi kebakaran, supresi kebakaran, manajemen asap, kompartementasi, keutuhan struktur, fasilitas pemadaman kebakaran, dan sistem manajemen keselamatan kebakaran.
Narasumber kedua adalah Dana Luthfi Ilmansyah, Codes and Approval Manager PT Hilti Indonesia. Dana Luthfi memberikan pemaparan mengenai kompartementasi sebagai salah satu bentuk proteksi pasif dalam keselamatan kebakaran. Dana menjelaskan bahwa sistem proteksi kebakaran tidak hanya bergantung pada proteksi aktif yang andal, tetapi juga harus dilengkapi dengan sistem proteksi pasif yang memadai untuk menciptakan proteksi kebakaran yang holistik dan efektif.
“Sistem proteksi kebakaran pasif bertujuan untuk menahan api pada suatu area dan memperlambat penyebarannya. Beberapa contoh sistem proteksi kebakaran pasif antara lain dinding kompartemen api, jalur pengeluaran api, langit-langit tahan api, ventilasi pengeringan udara, penghalang asap, penghambat api pada penetrasi, dan lainnya,” ungkap Dana.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, “Dalam era terus berkembang ini, pemahaman yang mendalam tentang inovasi dan keselamatan kebakaran pada bangunan sangatlah penting. Mahasiswa FTUI perlu aktif menggali pengetahuan baru, mengintegrasikannya dengan teknologi terkini, dan menjadikan keselamatan sebagai prioritas dalam setiap tahapan desain dan konstruksi. Dengan begitu, bangunan yang inovatif tak hanya memberikan kemajuan, tetapi juga melindungi nyawa dan aset dengan maksimal.”
Seminar dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan enam panelis terkait fire engineering pada bangunan gedung. Diskusi ini membahas berbagai isu, teknologi, dan penegakan hukum terkait keselamatan kebakaran pada gedung. Melalui kesempatan ini, SFPE UI dan PT Hilti Indonesia berharap dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya aspek keselamatan kebakaran pada bangunan gedung.
Acara ini dihadiri oleh Budi Haryono, S.Sos., M.Ec.Dev. (Kepala Bidang Pencegahan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta), Reza Adyanto Nugroho, S.T. (President SFPE UI), Abhishek K Rajput (General Manager PT Hilti Indonesia), Harfan Sakti, S.T., M.T. (Kepala Subkelompok Pengawasan Keselamatan Kebakaran), Satria Ramadhan (Senior Facade Engineer BFG), Ir. Nugraha Budi Raharja (Balai Sains Bangunan Kementerian PUPR), dan Fahri Ali Imran (CEO Ignis Fire Risk).
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia