Untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas proposal riset khususnya untuk mahasiswa S2 dan S3 FTUI, Unit Riset dan Pengabdian Masyarakat FTUI mengadakan Sosialisasi Hibah Smart City & Sosialisasi Plagiarism Detection Software, iThenticate dan Turnitin. Pelatihan ini dilaksanakan pada 15 Februari 2018 bertempat di Ruang, K301 FTUI.
Acara dibuka dengan sambutan dari Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat, Dr. Eng Muhamad Sahlan, S.Si, M. Eng. Dalam sambutannya beliau menyampaikan saat ini riset yang sudah masuk ke dekanat 303 proposal melebihi dari yang di targetkan oleh Universitas kepada Fakultas teknik yaitu 270. Beliau mengimbau bagi para mahasiswa yang belum mengunggah proposalnya, agar segera di unggah pada hari ini sebelum jam 12 malam. Dan pada acara ini akan ada sosialisasi layanan yang ada di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia bagaimana cara mengecek plagiarisme. Beliau berharap bapak ibu dosen maupun mahasiswa, sebelum mensubmit papernya sudah bias di cek lebih dahulu apakah ada kata-kata atau kalimat yang terindikasi plagiarisme.
Acara kemudian dilanjutkan dengan materi dari pembicara. Adapun 3 pembicara dalam pelatihan ini diantaranya Ketua Komite Pengelola Kolaborasi Riset Smart City, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng dengan materi “Sosialisasi Hibah Smart City”. Pembicara selanjutnya dari Perpustakaan Universitas Indonesia Ma’ruf Pattimura ST & Mhd. Ansyari Tantawi S,Hum dengan materi “Sosialisasi iThenticate dan Turnitin”.
Dalam acara tersebut, dijelaskan waktu yang efektif untuk melakukan riset adalah sekitar 3 tahun dari bulan februari 2018 sampai dengan desember 2020. Didanai oleh United States Agency for International Development (USAID), melalui program Sustainable Higher Education Research Alliance (SHERA), dan diselenggarakan oleh Komite Pengelola Kolaborasi Riset SMART CITY UI.
Kenapa harus iThenticate dan Turnitin?, kenapa tidak hanya salah satu saja?. Sejarahnya Perpustakaan UI hanya iThenticate, dan setelah beberapa tahun hanya sedikit penggunanya setelah sosialisasi dan sebagainya. Kemudian terjadilah salah satu kasus di salah satu Fakultas dan akhirnya diterapkan di fakultas tersebut bagi setiap mahasiswa harus mengunggah karya akhirnya di iThenticate. Karena iThenticate kuotanya perupload artikel, sedangkan turnitin kuotanya berdasarkan user. Selain sosialisasi ini, pihak perpustakaan juga sekaligus ingin mendistribusikan langsung akun Turnitin kepada Fakultas Teknik. Tetapi disayangkan dengan jumlah yang dilanggan 1000 student 100 instruktur atau dosen. Sedangkan untuk jumlah seluruh dosen ui saja mencapai ribuan, jadi pihak perpus menyediakan dan mengalokasikan maksimal 6 instruktur atau dosen perfakultas.
iThenticate dan Turnitin sudah di buat menjadi satu layanan, dan terdapat di lantai 3 Perpustakaan UI dengan nama Layanan Pencegahan Plagiarisme. Dalam SK Rektor UI Nomor 208 disebutkan bahwa Plagiarisme dilakukan baik disengaja maupun secara tidak disengaja. Yang di khawatirkan adalah, apabila ada mahasiswa yang menulis karya ilmiah di jurnal nasional maupun internasional, melakukan plagiarisme secara tidak disengaja, contohnya berupa menuliskan kutipannya merupakan termasuk dalam kasus plagiarism. Diharapkan bagi para mahasiswa atau dosen agar segera langsung melakukan pengecekan artikel jurnal mereka yang akan disubmit baik jurnal internasional maupun jurnal nasional. (Humas FT)