enid
enid

Strategi dan Peluang Menempuh Studi Ph.D. di Inggris Bersama Dr. Miller Alonso

Fakultas Teknik Universitas Indonesia menggelar kuliah tamu bertajuk “The Art and Trade of Securing a PhD in the UK” pada Jumat (2/5). Acara ini menghadirkan Dr. Miller Alonso dari University of Leeds sebagai pembicara utama dan membahas secara mendalam strategi serta peluang bagi mahasiswa Indonesia yang berminat melanjutkan studi doktoral di Inggris. 

Dalam pemaparannya, Dr. Alonso menekankan bahwa langkah pertama yang paling strategis dalam proses aplikasi PhD adalah memilih supervisor yang tepat, bukan langsung memilih universitas. Hubungan antara mahasiswa dan pembimbing sangat menentukan keberhasilan selama studi. Oleh karena itu, proses wawancara harus dimanfaatkan oleh calon mahasiswa untuk memahami ekspektasi supervisor, termasuk apakah ada kewajiban untuk bekerja penuh waktu di laboratorium. Interaksi yang kuat dan komunikatif dengan supervisor sejak awal hingga akhir studi merupakan kunci utama kesuksesan dalam menyelesaikan program PhD. 

Dr. Alonso juga menjelaskan bahwa sistem PhD di Inggris sangat menekankan kemandirian dalam riset. Mahasiswa dengan IPK sarjana yang sangat baik dapat langsung mendaftar ke program PhD tanpa harus memiliki gelar magister terlebih dahulu. Ia menyarankan untuk melamar ke lebih dari satu universitas guna memperbesar peluang diterima. 

Beberapa pilihan program yang tersedia cukup fleksibel. Program Centre for Doctoral Training (CDTs) misalnya, terbuka untuk berbagai disiplin ilmu dan menyediakan sekitar 30% kuota untuk mahasiswa internasional. Selain itu, terdapat opsi split-site PhD yang memungkinkan mahasiswa menjalani bimbingan dari dua institusi berbeda, yaitu institusi asal dan universitas di Inggris. Program PhD paruh waktu umumnya hanya tersedia bagi mahasiswa yang tinggal di Inggris, sementara peluang sebagai mahasiswa PhD tamu juga terbuka melalui berbagai skema kolaboratif internasional. Dr. Alonso menambahkan bahwa proyek-proyek riset yang bersifat lintas disiplin dengan pembimbing dari berbagai latar belakang sangat disukai. 

Dalam hal pendanaan, calon mahasiswa perlu mempersiapkan dana hidup sekitar £1.100 per bulan. Bagi pelamar beasiswa LPDP, disarankan untuk menghubungi universitas tujuan sejak dini agar dapat memperoleh dukungan dan rekomendasi yang kompetitif. Untuk proses visa, mahasiswa perlu menyiapkan surat penerimaan (Letter of Acceptance), sertifikat ATAS untuk program tertentu, dan bukti pendanaan yang mencukupi. 

Terakhir, Dr. Alonso menjelaskan bahwa meskipun pendaftaran program PhD di Inggris terbuka sepanjang tahun, pelamar beasiswa LPDP perlu mengikuti jadwal khusus, yakni pendaftaran pada bulan Juni dan pengumuman hasil pada September, dengan periode perkuliahan yang dimulai pada September/Oktober atau Februari/April. Ia menekankan bahwa calon mahasiswa harus terlebih dahulu menghubungi calon pembimbing untuk mendapatkan arahan akademik dan menyusun proposal yang matang sebelum melanjutkan aplikasi resmi melalui portal universitas. 

Manajer Kemitraan dan Pendidikan Internasional, Andyka Kusuma, S.T., M.Sc., Ph.D., turut menyampaikan, “Topik yang diangkat sangat relevan dan memberikan wawasan strategis bagi mahasiswa kami yang tengah merencanakan studi lanjut di luar negeri, khususnya di jenjang doktoral. Penekanan pada pentingnya komunikasi awal dengan calon supervisor dan pemahaman akan sistem PhD di Inggris menjadi poin-poin kunci yang sering kali luput dari perhatian mahasiswa.” 

Kuliah tamu ini menjadi panduan penting bagi mahasiswa yang ingin menapaki jenjang doktoral di Inggris, dengan menekankan pentingnya strategi, kesiapan akademik, dan komunikasi efektif sejak tahap awal pendaftaran. 

*** 

Kantor Komunikasi Publik 

Fakultas Teknik Universitas Indonesia 

X