Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) kembali menghadirkan sesi kuliah umum bertajuk SeARCH (Public Lecture Series on Architecture) dengan topik yang menarik dan penuh sejarah, “Three Centuries of Depok: A Legacy from Cornelis Chastelein”.
Acara ini menghadirkan Jan-Karel Kwisthout, seorang lulusan Universitas Leiden dan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda, yang juga merupakan keturunan keluarga Laurens – salah satu dari budak-budak Kristen yang dimerdekakan oleh Cornelis Chastelein. Dalam kuliah umumnya, Kwisthout mengupas warisan dan sejarah kota Depok yang telah berlangsung selama tiga abad.
“Depok adalah warisan Cornelis Chastelein untuk para budak Kristen yang telah dimerdekakan, yang kemudian menjadi pemilik tanah yang otonom di abad ke-18. Warisan ini pada dasarnya adalah sebuah bentuk protes terhadap kebijakan VOC pada masa itu, yang mencerminkan visi dan ideologi pribadi Chastelein tentang kemanusiaan dan pembangunan. Melalui tanah yang diwariskan ini, Chastelein menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan dapat diwujudkan dalam bentuk nyata, membangun komunitas yang berdikari dan penuh toleransi,” jelas Kwisthout dalam paparannya.
Chastelein, seorang pejabat Belanda dari VOC, memberikan kebebasan dan hak kepemilikan tanah kepada para budak Kristennya pada abad ke-18 sebagai bentuk protes terhadap kebijakan VOC yang eksploitatif. Warisan ini tak hanya memberikan hak kepemilikan tanah tetapi juga memperlihatkan visi Chastelein tentang kemanusiaan dan pengembangan sosial yang dijalankan dengan penuh empati.
Menurut Kwisthout, “Sejarah Depok pada awalnya disampaikan secara lisan dari generasi ke generasi, hingga akhirnya terdokumentasikan dalam buku-buku yang mengabadikan perjalanan sejarah Depok selama tiga abad.” Melalui kajian ini, Kwisthout menjelaskan bagaimana Depok berubah dari komunitas yang sederhana menjadi wilayah yang otonom, serta bagaimana ideologi Chastelein tetap hidup dalam setiap aspek perkembangannya.
Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Acara ini menggambarkan pentingnya peran sejarah lokal dalam membentuk identitas komunitas, dan membuka wawasan baru tentang Depok yang sering kali tidak diketahui masyarakat luas. Acara ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh para mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum yang antusias mendalami sejarah lokal yang penuh dengan nilai kemanusiaan ini.”
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia