Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim Autonomous Marine Vehicle (AMV) UI kembali menyumbang prestasi di kancah internasional bagi almamater dan Indonesia. Tim beranggotakan 26 mahasiswa dari berbagai program studi lintas fakultas di UI mendesain kapal bernama MAKARA MH4 XX. Kapal tersebut berhasil meraih Juara 3 dalam Kategori Skills Video: Sensor Optimization di ajang 14th International RoboBoat Competition 2021. RoboNation adalah sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan teknologi robotik yang berbasis di Florida, Amerika Serikat.
“Kapal MAKARA MH4 XX yang memenangkan kompetisi tersebut, didesain menggunakan konsep Hydrofoil Supported Catamaran (HYSUCAT). Prinsip dasar HYSUCAT adalah memanfaatkan sistem hidrofoil berkinerja tinggi di terowongan antara dua lambung. Sistem hidrofoil terdiri dari foil utama yang ditempatkan di antara dan sejajar dengan bagian bawah lambung, sedikit ke arah pusat gravitasi kapal,” ujar Valerie Olive. Tim dibawah bimbingan Dr. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., Kepala Program Studi Perkapalan FTUI ini, memilih konsep desain HYSUCAT karena beberapa keunggulan antara lain HYSUCAT jauh lebih komprehensif daripada katamaran atau monohull berukuran sebanding, terutama saat muatan berat dan pada kecepatan tinggi. Performa Autonomous Surface Vehicle (ASV) atau kapal permukaan otonom, sangat penting untuk kompetisi, terutama pada tugas misi gerbang kecepatan.
Kategori Skills Video yang diikuti MAKARA MH4 XX ditujukan untuk menyorot bagaimana kapal autonomous memiliki berbagai macam sensor masukan, dapat mengintegrasikan seluruh sensor tersebut agar kapal menjalankan misinya secara cepat dan tepat. Integrasi ini diekspresikan dalam bentuk skills video yang dikumpulkan dan kemudian dipublikasikan pada kanal YouTube RoboBoat.
Kompetisi tersebut diselenggarakan secara daring pada 29 Maret – 27 Juni 2021, dan pengumuman dilaksanakan pada Senin, 28/6, pukul 24.00 secara daring melalui zoom meeting. RoboBoat bertujuan untuk memberikan versi sederhana dari tantangan yang dihadapi dalam industri maritim dunia modern.
Tim AMV UI terdiri dari Hansel Matthew (Teknik Elektro 2018), Nathaniel Faustine (Teknik Komputer 2018), Angelita Cindi Viani (Teknik Elektro 2018), Miftahul Khoir Shilahul (Teknik Elektro 2018), Ones Sanjerico (Teknik Elektro 2018), Pratama P. Rchmat (Fisika 2018), Muhammad Miftah Faridh (Teknik Komputer 2018), Ricad Ragapati Prihandin (Teknik Perkapalan 2018), Evans Hebert (Teknik Komputer 2019), Fauzan Valdera (Teknik Elektro 2019), Adli Aulia Fattah Harahap (Teknik Elektro 2019), Muhammad Akbar Attalah (Teknik Elektro 2019), Ester Vinia (Teknik Biomedis 2019), Reynard Henderson (Teknik Elektro 2019), Christofer (Teknik Perkapalan 2019), Vincent Brendli Kusuma (Teknik Perkapalan 2019), Muhammad Hurricane (Teknik Mesin 2019), Prajna Prasetya (Ilmu Komputer 2019), Rizky Rivaldi (Teknik Elektro 2020), Felix Yaman Kusuma (Teknik Elektro 2020), Muhammad Gavin Dirgantara (Teknik Elektro 2020), Valerie Olive Suryono (Teknik Elektro 2020), Abu Bakar Aakif Muhammad (Teknik Elektro 2020), Gemilang Bagas Ramadhani (Teknik Komputer 2020), Glene Felix (Aktuaria 2020), dan Virdian Harun Prayoga (Ilmu Komputer 2020).
Angelita Cindi Viani, manager Tim AMV UI menjelaskan bahwa tim AMV UI menerapkan metode pembelajaran mesin yang baru, yaitu transfer learning untuk program deteksi otomasi dari kapal tersebut. Transfer learning adalah proses membangun model pembelajaran mesin khusus berdasarkan model yang telah dilatih sebelumnya untuk mempelajari ribuan gambar.
“Model terlatih yang dipergunakan adalah MobileNet, karena memiliki parameter yang lebih sedikit, ukuran jaringan yang kecil, dan kinerja yang lebih cepat. Dengan menggunakan metode ini, pendeteksian objek di setiap misi akan lebih akurat, robot akan bergerak lebih terarah dengan tingkat deteksi yang lebih baik. Selain itu, pembelajaran transfer akan mengurangi komputasi yang dibutuhkan dan menghemat banyak waktu juga sumber daya tim,” kata Angelita menjelaskan. “RoboBoat memberikan kesempatan kepada peserta untuk merancang, membangun, dan menguji Autonomous Surface Vehicle (ASV), serta membandingkan keunikan sistem dari masing-masing kapal dengan kontestan dari seluruh dunia,” ujarnya menambahkan.
RoboBoat 2021 diikuti oleh 14 tim dari 6 negara dengan 303 peserta. Mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi di jenjang Sarjana, dan jenjang Pascasarjana. Kemenangan ini merupakan comeback dari tim AMV UI setelah satu tahun absen dari kompetisi tahunan tersebut.