Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Myrna Ariati Mochtar, M.Si., sebagai guru besar bidang Ilmu Perlakuan Panas Fakultas Teknik (FT) di Makara Art Center (MAC), Kampus UI Depok (1/11). Dalam prosesi tersebut, ia menyampaikan pidato pengukuhannya yang berjudul “Peningkatan Produktivitas Proses Perlakuan Panas dengan Pemodelan Berbasis Data Empiris”.
Prof. Myrna memaparkan, kinerja perekonomian di Indonesia saat ini, terutama di sektor industri pengolahan non-migas selama triwulan I-2023 masih mencatat pertumbuhan yang konsisten, bahkan masih menjadi sumber utama pembentuk struktur produk domestik bruto (PDB), selama tiga bulan pertama tahun ini, yang mencapai 5,03%. Sektor industri manufaktur tetap sebagai kontributor paling besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2023 yang sumbangsihnya hingga 16,77 persen.
Melihat peluang yang besar dan terus berkembang ini, Prof. Myrna mengatakan bahwa harus diimbangi dengan peningkatan efisiensi proses dan kualitas produk manufaktur. Berbagai metode harus terus diupayakan untuk mempertinggi kualitas dan efisiensi produksi industri manufaktur yang salah satunya melalui proses perlakuan panas.
Prof. Myrna menyampaikan, dalam penelitiannya tersebut menghasilkan model untuk memprediksi sifat mekanik material pada proses perlakuan panas berdasarkan data empiris. Hal ini diperoleh dari eksperimen dengan berbagai komposisi material, temperatur, dan waktu pemanasan, kemudian fenomena yang ada dilakukan pendekatan matematik, dan dimasukkan konstanta factor-faktor yang mempengaruhinya. Sehingga, model ini akan menggambarkan berbagai hasil akhir produk dengan lebih akurat. Data yang digunakan adalah hubungan parameter perlakuan panas dengan kekerasan, kekuatan material hasil riset dengan berbagai komposisi material di industri.
Lebih lanjut ia mengatakan, model ini kemudian dilakukan validasi, perbandingan antara hasil perhitungan model matematik dan hasil eksperimen, yang menunjukkan bahwa model yang didapat memiliki kepresisian yang tinggi. Artinya, metode pembentukan model berbasis data empiris ini, dapat digunakan untuk memprediksi sifat kekerasan, kekuatan, perubahan dimensi material hasil laku panas pada berbagai parameter perlakuan panas, seperti temperatur, waktu, kecepatan pemanasan dan pendinginan.
Menurut Prof. Myrna, dengan hasil yang akurat tersebut dapat menekan proses trial error dalam pengembangan produk industri manufaktur, maka dapat meningkatkan efisiensi proses dari segi biaya, waktu, energi, dan material. Dari sisi kebermanfaatan bagi masyarakat, Prof. Myrna memaparkan bahwa model ini dapat diaplikasikan untuk proses perlakuan panas di industri manufaktur, seperti industri komponen otomotif dan komponen mesin. Model ini dibuat berdasarkan data hasil riset optimalisasi proses perlakuan panas di berbagai industri dengan berbagai material baja.
“Hal ini menjadi bentuk nyata dari kolaborasi akademisi dan pelaku industri. Penelitian dapat terus disempurnakan dengan jumlah sample lebih banyak lagi agar hasilnya semakin presisi. Kami para akademisi tentunya berharap bersama pihak industri terus berkolaborasi, saling memberi manfaa. Kasus industri akan memperkaya pengetahuan kami dan penelitian bersama yang dilakukan dapat bermanfaat,” kata Prof. Myrna pada prosesi pengukuhannya yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Universitas Indonesia dan UI Teve.
Ditemu pada acara pengukuhan, Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menyampaikan, ”Pidato pengukuhan Prof. Myrna membahas bagaimana penerapan pemodelan berbasis data empiris dapat meningkatkan produktivitas dalam proses perlakuan panas. Ini adalah isu krusial dalam industri manufaktur, di mana efisiensi operasional dan kualitas produk sangat penting. Penggunaan pemodelan berbasis data empiris dapat membantu industri untuk mengoptimalkan proses perlakuan panas, mengurangi limbah, menghemat energi, dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas dan daya saing industri manufaktur kita, sekaligus berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.”
Dalam pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., ini, turut dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia (periode 2014-2016) Saleh Husin, S.E., M.Si. yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI periode 2019- 2023; Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian (periode 2010-2015) Dr. Ir. Budi Darmadi, M.Sc.; Inspektur Jendral Kementerian Perindustrian (periode 2015-2018) Ir. Soerjono, M.M.; Direktur Utama PT Indoheat Metal Inti, Parizal; dan General Manager PT Sinar Putra Metalindo Amran Alamsyah.
Selama menempuh pendidikan, Prof. Myrna menamatkan pendidikan sarjana hingga doktor di Universitas Indonesia. Ia mendapatkan gelar sarjana Teknik Metalurgi di Fakultas Teknik pada 1985. Pada tahun 1992 ia berhasil meraih gelar Magister Materials Science di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Tahun 2010, ia kembali ke FTUI dan mendapatkan gelar Doktor Bidang Ilmu Teknik.
Beberapa karya ilmiahnya dalam setahun terakhir, di antaranya berjudul Effect of tempering temperature and subzero treatment on microstructures, retained austenite, and hardness of AISI D2 tool steel (2023); Comparison of wet and dry milling on carbon biomass as dispersed particle in quench medium for steel heat treatment application (2023); dan The Effect of Pyrolysis Duration on Thermal Conductivity, Stability, Viscosity,of Dispersed PCB- based Particles in Thermal Fluid (2023).
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia