id
id

Tingkatkan Kompetensi SDM Transportasi Perkotaan, FTUI dan Supply Chain Indonesia Gelar Pelatihan Strategis

Masalah yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya manusia di bidang transportasi dan logistik perkotaan semakin kompleks seiring dengan perkembangan kota-kota besar. Menjawab hal ini, Fakultas Teknik Universitas Indonesia bekerjasama dengan Supply Chain Indonesia menyelenggarakan pelatihan  untuk membantu meningkatkan kompetensi dasar sumber daya manusia di bidang ilmu transportasi barang kota dan logistik kota, khususnya bagi aparatur pengelola transportasi barang kota.

Sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyrakat FTUI, penyelenggaraan pelatihan tidak berbayar selama satu hari di kampus UI pada Rabu, 14 Agustus 2024 ini melingkupi materi terkait Sistem Logistik Kota dan Sistem Transportasi Kota, baik dari perspektif kebijakan, teknis dan komersial.  Peserta terdiri dari 12 orang yang berasal dari instansi Dinas Perhubungan beberapa provinsi/kota, serta dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Hadir sebagai narasumber pelatihan adalah Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T. dan Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho, M.Eng.; Guru Besar dan peneliti dari Departemen Teknik Sipil FTUI, Dr. Zaroni CISCP, CFMP, CMILT dan Erlangga Bayu Setyawan, S.T., M.T., ESLog, CDDP. dari Supply Chain Indonesia.

”Aktivitas pergerakan barang  kota bertumbuh dengan pesat akibat  pertumbuhan urbanisasi,  bertambahnya pendapatan, dan fragmentasi dari rantai pasok business-to-business (B2B) maupun business-to-consumer (B2C). Selain itu, faktor globalisasi produksi dan pasar (market),  pengurangan product life cycle, berkembangnya variasi-variasi produk, berkembang pesatnya dunia  digital dan emerging technology, khususnya di bidang e-commerce juga memicu tekanan pada rantai pasok serta logistik di perkotaan,” jelas Prof. Nahry pada paparan awalnya.

Rantai pasok, sistem logistik kota serta sistem transportasi barang kota  dipacu untuk bisa meningkatkan produktivitas dan kualitasnya dengan tetap menjaga keberlanjutan kota. Diperlukan pendekatan maupun teknologi yang mampu merespon perkembangan ini dan membuat Logistik Kota lebih modern dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. Perubahan ini tentu saja perlu diantisipasi dalam bentuk perencanaan kota maupun wilayah metropolitan yang dapat tetap menjaga standar kualitas hidup serta keberlanjutan kota.

Prof. Sutanto turut menyampaikan bahwa di dalam ekosistem  Logistik Kota terdapat dua peran yang berbeda namun terintegrasi, yaitu sektor publik dan swasta. ”Operator swasta, seperti operator angkutan (freight carriers) dan pengirim (shipper)  fokus dalam hal efisiensi dan pengurangan biaya logistik. Sementara, sektor publik berperan mengatur efisiensi dari jaringan logistik, perencanaan land-use untuk mendukung jaringan logistik, dan mengurangi eksternalitas negatif pada aspek sosial dan lingkungan kota. Terminologi Logistik Kota atau Transportasi Barang Kota mengandung makna interdependen antara domain swasta dan publik, dan mempengaruhi satu sama lain,” lanjutnya.

”Berbagai solusi logistik kota telah dikembangkan oleh berbagai kota. Walau solusi-solusi tersebut sudah banyak diterapkan di banyak negara namun tingkat keberhasilan implementasinya berbeda-beda. Kecenderungannya adalah pemerintah kota meniru solusi negara lain, tanpa mempertimbangkan kondisi kota-nya. Hal ini menggambarkan adanya kesulitan memasukkan isu-isu terkait transportasi barang ke dalam perencanaan strategis. Selain itu, meskipun kesadaran pemerintah kota terhadap isu-isu transportasi barang di beberapa negara Eropa (Swedia, Ingris, Scotland) semakin tinggi, namun mereka masih belum memiliki  kompetensi dan pengetahuan yang cukup tentang bagaimana mengatur logistik kota,” terang Dr. Zaroni.

Di kota-kota di Indonesia, pengetahuan dan kesadaran dari aparatur kota masih belum memadai untuk dapat mengelola Transportasi Barang Kota dengan baik. Untuk itu diperlukan upaya untuk mengembangkan kemampuan dan kesadaran aparatur kota dalam mengelola sistem Transportasi Barang Kota agar dapat menjaga standar kualitas hidup serta keberlanjutan kota, salah satunya melalui pelatihan.

Plh. Dekan FTUI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, MSc., Ph.D. menyampaikan, ”Kegiatan pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang transportasi dan logistik perkotaan, yang sangat penting dalam mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi barang di kota-kota besar Indonesia. Dengan memperkuat kemampuan aparatur pengelola transportasi, kita berkontribusi langsung pada upaya menciptakan sistem logistik yang lebih andal dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.”

Pelatihan ini direncanakan untuk diselenggarakan secara periodik dengan mengundang instansi terkait dari daerah-daerah lainnya. Dengan adanya pelatihan yang dirancang sesuai kebutuhan kerja dari SDM pengelola transportasi barang kota diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman SDM pengelola transportasi barang kota tentang ilmu transportasi barang dan logistik yang merupakan landasan ilmu bagi kerja mereka.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X