Pada hari kedua penyelenggaraan webinar “UI Investment & Start Up Forum” (Jumat, 8/4), diisi dengan pemaparan inovasi dan kolaborasi yang dilakukan para sivitas akademika dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Farmasi (FF), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI). ”UI Investment & Start Up Forum” menjadi wadah yang mempertemukan para akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, media, dan komunitas. Dengan konsep penta helix, diharapkan terjalin kolaborasi yang solid di antara akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, media, dan komunitas, sehingga mampu tercipta produk-produk yang memang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Tiga inovator dari FT UI (Dr. Basari, S.T., M.Eng.; Dr. Ir. Tomy Abuzairi, S.T., M.Sc., M.T., Ph.D.; dan Dr.-Ing. Ridho Irwansyah, S.T., M.T.) menciptakan Oksigenku IoT (Internet of Things) dan Centri-Flo, untuk menangani pasien Covid-19.
Oksigenku IoT merupakan konsentrator oksigen yang dapat menyesuaikan saturasi oksigen pasien secara otomatis dengan memanfaatkan teknologi IoT. Desain alat ini dibuat sederhana agar mudah dipindahkan. Keunggulan yang dimiliki oksigen IoT, yaitu harga lebih murah, pengaturan secara otomatis, output oksigen hingga 95% dengan flow hingga 3 liter/menit, serta kuat dan tidak mudah rusak. Adapun Centri-Flo merupakan alat terapi pernapasan yang memanfaatkan campuran udara dan oksigen dengan konsentrasi tinggi yang dialirkan dengan kecepatan hingga 60 liter/menit. Alat ini berbentuk portable, mudah digunakan, komponennya disposable, cost effective, serta dilengkapi smart temperature control dan dual mode operation.
“Alat ini hasil kolaborasi antara FTUI, FKUI, ATMI Healthcare, RSUP Persahabatan, dan Perhimpuan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Kami ingin mereduksi gap antara produk lokal dan produk impor karena kami tahu produk sesehatan mayoritas atau 90% berasal dari impor. Pada 2020, kami menciptakan ventilator yang kini dikembangkan sesuai standar ICU. Kami menambahkan vitur-vitur baru seperti touch screen, IoT connect, dan ICU-mode,” kata Dr. Basari dalam pemaparannya.
Dekan FMIPA, Dede Djuhana, Ph.D. menyampaikan salah satu kontribusi yang diberikan oleh FMIPA untuk dunia kesehatan Indonesia lewat Telemedicine with Data Science and AI based Application. Produk ini dikembangkan untuk mendeteksi berbagai penyakit melalui mata manusia. Modul yang dikembangkan merupakan salah satu bagian dari ATM-Sehat yang merupakan kerja sama DSC, MIT USA, AI Center DIKTI, UI Advisory, UMG-Idealab, Samsung R&D Institute Indonesia, RSUI, Global Risk Management (GRM), IMERI FKUI, dan RSCM.
Fasilkom UI berkolaborasi dengan FK UI menciptakan Covid-19 Detection From X-Ray, CT-Scan, and Clinical Data., untuk mendeteksi penderita Covid-19. Menurut Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat Fasilkom UI, Adila Alfa Krisnadhi, S.Kom., M.Sc., Ph.D., aplikasi berbasis mobile app ini dapat mendeteksi Covid-19 dengan luaran CT Image.
Dekan FFUI, Prof. Dr. Ary Yanuar, M.Si., menyampaikan, ada tiga produk inovasi riset FFUI. Dengan memanfaatkan buah belimbing, daun mangkokan, jahe, dan secang, FFUI membuat produk Belimbing Island, Tingali Hair Growth, dan Cae-Zing (minuman botanical). Ketiga produk inovasi ini dapat dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari.
Inovasi juga dikembangkan di bidang sosial dan humaniora. UI menciptakan beberapa platform yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Ecotoo merupakan platform penggalangan dana (crowfunding) untuk penanaman pohon dan penghitungan emisi karbon. Notarius.id merupakan platform yang dapat dimanfaatkan untuk memudahkan kerja para notaris. AISCO adalah platform pembangkit aplikasi website otomatis untuk organisasi sosial. Sementara itu, KIBI (Sistem Komunikasi Bahasa Isyarat SIBI) dapat dimanfaatkan untuk membantu komunikasi bahasa isyarat bagi komunitas tuli dan tunawicara.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia