id
id

Upaya FTUI Dalam Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa

Pada Kamis (7/9/2023), Unit Kemahasiswaan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menyelenggarakan dialog terkait isu kesehatan mental di kalangan mahasiswa FTUI. Bekerja sama dengan Bidang Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (Adkesma BEM) FTUI, Ketua dan Sekretaris Departemen, serta Tenaga Kependidikan, dalam dialog tersebut dibahas mengenai apa saja penyebab stressor mahasiswa, tindakan preventif apa saja yang dapat dilakukan serta pembuatan gugus tugas untuk menangani isu kesehatan mental di FTUI.

“Perkembangan kesehatan mental mahasiswa saat ini memang berbeda dengan masa lalu. Faktor stressor mahasiswa saat ini lebih kompleks, maka dari itu kita perlu lebih aware dengan isu tersebut apalagi dengan adanya mahasiswa baru tahun 2023 ini. Perlu adanya tindakan preventif terkait isu-isu kesehatan mental yang terjadi dengan melibatkan berbagai pihak seperti Dosen PA, Ketua dan Sekretaris Departemen, BEM, serta Klinik Makara sebagai garda terdepan penanganan kesehatan mental.” kata Prof. Dr. Ir. Yanuar selaku Wakil Dekan I saat membuka dialog tersebut.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Klinik Makara pada tahun 2022, terdapat dua stressor yang dialami oleh mahasiswa yaitu permasalahan akademis dan hubungan interpersonal. Kedua masalah tersebut menjadi pokok bahasan dalam dialog. Hasil dari dialog dirumuskan bahwa akan dibentuk gugus tugas untuk menangani isu kesehatan mental. Nantinya gugus tugas ini akan menunjuk Key Person dari mahasiswa setiap angkatan dan Departemen untuk mengawasi mahasiswa yang memiliki kecenderungan terhadap isu-isu kesehatan mental. Selain itu, dari hasil dialog juga ditentukan bagaimana alur koordinasi pelaporan kasus kesehatan mental serta terkait kerahasiaan data.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyatakan, “FTUI berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental mahasiswa sebagai bagian penting dari kesejahteraan mereka. Kami terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan agar mahasiswa dapat merasa didengar dan mendapatkan perhatian yang pantas.”

Dalam kesempatan tersebut, Tim Advokasi Akademis BEM FTUI juga menyampaikan langkah apa saja yang sudah mereka lakukan selama ini terkait isu kesehatan mental. Ada empat langkah yang mereka lakukan yaitu: mendata mahasiswa yang mengalami masalah akademis, kemudian melakukan tracking dan provide seperti memastikan mahasiswa mengikuti perkuliahan dan ujian serta menyediakan kelompok belajar. Selain itu untuk advokasi kesehatan mental, mereka menyediakan ruang bercerita yang sifatnya anonymous dan pendampingan mahasiswa yang membutuhkan konseling di Klinik Makara.

“Diharapkan seluruh Dosen, Tenaga Kependidikan serta BEM dapat proaktif melihat dinamika yang terjadi dilapangan terkait isu kesehatan mental ini. Kami harap dengan adanya kegiatan dialog yang rutin seperti ini akan tercipta lingkungan yang sehat untuk kesehatan mental mahasiswa kita” kata Dr. Romadhani Ardi selaku Manajer Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FTUI.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X