Pada Jumat, (27/5) lalu, Kagatrik FTUI kembali mengadakan webinar yang kali ini mengangkat tema “IoT Predictive Maintenance Power Plant”. Pada webinar kali ini, narasumber yang ditampilkan adalah Bapak I Wayan Arimbawa, Y.S., S.T., Head of Power Generation Engineer dari PT Indonesia Power.
“Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep yang mana sebuah objek dapat mentransmisikan data melalui jaringan tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia. Dalam bidang industri, sensor pintar IoT memiliki jangkauan yang lebih besar untuk memantau alat operasional industri. Dengan menggunakan IoT, data dapat terkumpul lebih cepat dan perusahaan dapat menghemat tenaga serta biaya,” ungkap I Wayan pada awal presentasinya.
Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan industri, salah satunya untuk memonitor waktu perawatan dari sebuah tenaga pembangkit. Pengawasan terhadap mesin ini diperlukan untuk mencegah kerusakan yang dapat terjadi tiba-tiba dan menimbulkan biaya perawatan yang tinggi. Prediksi waktu perawatan dari suatu mesin menggunakan teknologi. Mesin akan dipasangkan beberapa alat, yaitu monitor untuk memantau level suara, dissolved gas, thermograph, partial discharge, tribologi, dan online monitoring.
Dari hasil monitor akan terkumpul data mengenai kondisi mesin tenaga pembangkit tersebut. Kemudian, sistem akan mengubah dan menganalisis data yang telah terkumpul. Analisis akan dilakukan untuk melihat apa yang akan terjadi pada mesin, sebab terjadinya, kapan akan terjadinya kerusakan, hingga keputusan berupa waktu perawatan dan langkah apa yang harus diambil untuk merawat mesin tersebut.
“POSPST di PLTA Mrica dan PLTA Saguling telah menggunakan IoT untuk memprediksi waktu perawatan mesin tenaga pembangkit. Sistem ini dapat diimplementasikan pada REOC War Room, Energy Efficiency Dashboard, Dispatch Dashboard,Forecast Dashboard, Prescriptive Dashboard, Intelligent Soot Blower Dashboard, dan Intelligent Combustion. Dengan IoT, Industri dapat mengidentifikasi sebuah isu dan mencegahnya menjadi permasalahan besam,” lanjut I Wayan.
***
Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia