id
id

Doktor FTUI Kembangkan Model Eksploitasi Migas yang Berkelanjutan

Terus meningkatnya kebutuhan gas bumi di Indonesia perlu dipenuhi dengan mengeksploitasi lapangan-lapangan gas bumi yang baru, termasuk lapangan Natuna Timur. Namun pemanfaatan lapangan gas ini menghadapi tantangan yang besar berupa kadar CO2 yang tinggi (71%) dan lokasi lapangan lepas pantai yang jauh dari konsumen, sehingga menimbulkan kebutuhan biaya investasi yang besar, sekitar US $ 27 miliar. Agar pengembangan lapangan Natuna Timur layak secara ekonomi, penelitian ini antara lain fokus pada perlunya pemberian intensif bagi hasil dan intensif fiskal kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). Selain itu, pengembangan lapangan perlu dilakukan sesuai prinsip pengelolaan sumber daya alam (natural resources management, NRM) yang berkelanjutan melalui penerapan skema dana migas (petroleum fund, PF).

Dr. Marwan Batubara mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Natural Resources Management untuk Pengembangan Blok Migas Natuna Timur Guna Mencapai Sasaran Eksploitasi Migas yang Berkelanjutan” dalam Sidang Promosi Doktor yang diselenggarakan pada hari Kamis, 5 Januari 2017. Dengan Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA yang bertindak sebagai promotor, Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, M.Sc bertindak sebagai ko-promotor, dan yang bertindak sebagai Dewan Penguji adalah Prof. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc., Ph.D; Dr. Ir. Asep Handaya Saputra M. Eng; Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo M.Sc., Ph.D; Dr. rer. nat. Ir. Yuswan Muharam MT; dan Dr. Ir. Arsegianto, M.Sc.

Hasil penelitian menunjukkan untuk mencapai nilai IRR proyek Natuna minimum 12%, pemerintah perlu menawarkan pola bagi hasil 55%:45%, tax holiday selama 10 tahun dan nilai first trench petroleum 10%, serta toll-fee pipa gas Natuna-Cirebon sebesar US $ 2,3/MMBtu. Penerapan dana migas untuk pengembangan lapangan Natuna Timur yang berkelanjutan adalah relevan dan layak dilanjutkan. (Humas FT)

X