Prostheses umumnya digunakan untuk mengganti bagian yang hilang karena cedera (trauma), sejak lahir (kongenital) dan atau untuk melengkapi cacat bagian dari tubuh. Selain itu, prostheses dapat digunakan sebagai alat pengganti bagian tubuh yang terkena penyakit Osteoarthis (OA). OA adalah penyakit pada tulang sendi dimana terjadi kerusakan atau hilangnya bagian tulang rawan atau cartilage yang berfungsi sebagai “bantalan” antara tulang-tulang dari sendi-sendi. Kehilangan cartilage dapat menyebabkan terjadinya gesekan antara tulang-tulang, sehingga timbul rasa nyeri dan ketidaknormalan fungsi terhadap sendi. Sendi lutut yang paling banyak ditemui. Penggantian total sendi lutut (Total Knee Replacement) yang disingkat sebagai TKR, merupakan prosedur rekonstruksi dalam bidang ortopedi yang paling sukses hingga saat ini dan telah terbukti dapat menghilangkan rasa sakit akibat penyakit OA.
Dimensi TKR yang ada di pasaran ditentukan berdasarkan statistik antropometri orang-orang Barat (ras Caucasian), yang secara signifikan berbeda dengan orang asia (kebanyakan ras Mongoloid dan Negroid), sehingga timbul berbagai masalah. Salah satunya terdapat celah antara tulang dan prostheses di bagian sendi yang menimbulkan rasa nyeri pasca operasi.
Dr. Agri Suwandi mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Perancangan dan Manufaktur Customized Prostheses Yang Lebih Cepat Untuk Penggantian Total Sendi Lutut” pada sidang promosi doktor FTUI yang digelar pada hari Kamis, 5 Januari 2016 bertempat di Ruang Chevron Gedung Dekanat FTUI. Bertindak sebagai Promotor adalah Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi, SE, MS dengan Ko-Promotor 1, Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M.Eng; dan Ko-Promotor 2, Dr. dr. Widjajalaksmi Kusumaningsih, Sp.KFR (K)., M.Sc. Dewan Penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. R. Danardono Agus Sumarsono, DEA. PE; Dr. Ir. Gatot Prayogo, M.Eng; Jos Istiyanto, ST., MT., Ph.D; Dr. dr. Agus H. Rahim, Sp.OT(K), M.Epid., MH.Kes, FICS; dan Dr. Ir. Yono Reksoprodjo, DIC.
Dalam menghasilkan produk prostheses TKR sesuai dengan dimensi bagian lutut pasien (customized) diperlukan suatu metode proses yang mampu menghasilkan produk yang optimal. Dalam disertasi ini, penelitian terbagi menjadi 3 tahap utama, yaitu pengembangan desain, pengembangan proses manufaktur serta pengujian prototipe secara sederhana. Hasil perbandingan antara dimensi tulang dan produk hasil menunjukkan kesesuaian dimensi dan waktu proses manufaktur yang lebih cepat. Secara umum, metode dalam mendapatkan data dimensi dan proses manufaktur yang dikembangkan dapat diaplikasikan. (Humas FT)