id
id

Doktor FTUI Teliti Perhitungan State of Charge Baterai

Penggunaan baterai sebagai penyimpan untuk penyediaan energi kini semakin penting, mengingat semakin meluasnya penggunaan perangkat yang digerakkan dengan tenaga baterai. Penggunaan baterai pada perangkat ini tidak hanya terbatas pada aplikasi sederhana maupun kompleks dan menggunakan beban besar seperti UPS pada dunia industri, sistem telekomunikasi, sistem mobile; tapi juga digunakan pada aplikasi sebagai penyimpan energi terbarukan, mulai dari ponsel, computer jinjing hingga lampu penerangan.

State of Charge (SoC) baterai merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui keadaan isi baterai dan dijadikan pedoman untuk memantau kapasitas terkini dari baterai. Estimasi nilai SoC menjadi sulit dilakukan karena adanya ketidaklinieran dalam reaksi kimia baterai ditambah SoC tidak dapat diukur secara langsung. SoC dapat diperoleh melalui nilai resistansi internal baterai yang saling berkorelasi sesiau dengan besaran tegangan terminal dan tegangan open circuit yang terjadi karena adanya arus baik saat proses charging maupun discharging.

Permasalahan ini menarik perhatian Mohammad Iwan Wahyuddin dan dituangkan dalam disertasinya yang berjudul, “Estimasi State of Charge Baterai Lead Acid Berbasis Modifikasi Metode Coulomb Counting Menggunakan Parameter Resistansi Internal dan Efek Recovery.” Disertasi ini dipresentasikan pada Sidang Promosi Doktor Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang diselenggarakan pada Selasa (27/12).

“Modifikasi metode coulomb counting dalam memperoleh nilai resistansi internal mudah dilakukan melalui pendekatan persamaan yang didapatkan melalui interpolasi dari data hasil eksperimen. Metode ini berhasil mendapatkan korelasi antara nilai SoC terhadap resistansi internal untuk dua keadaan yaitu charging dan discharging. Proses estimasi nilai SoC dilakukan dengan cara mengestimasi nilai initial SoC saat terjadinya efek recovery unutk mendapatkan nilai maksimum/minimumnya selama periode tertentu. Metode yang dikembangkan berhasil mengestimasi nilai SoC baterai dengan pengukuran secara tidak langsung resistan dalam baterai di saat proses charging atau discharging,” jelas Iwan dalam presentasinya.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng. mengungkapkan, “Permasalahan penentuan kapasitas baterai pada aplikasi memerlukan monitoring dan perkiraan yang akurat. Akurasi menjadi masalah penting untuk menjaga kehandalan dan keamanan penggunaan baterai. Diharapkan hasil penelitian Dr. M. Iwan Wahyuddin dapat memberikan solusi algoritma yang sesuai untuk engatasi permasalahan perbedaan parameter bateri yang tidak linear.”

Mohammad Iwan Wahyuddin berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Sangat Memuaskan pada Sidang Promosi Doktor tersebut. Ia merupakan Doktor ke-150 yang lulus dari Departemen Teknik Elektro dan Doktor ke-484 di FTUI. Sidang promosi doktor ini dipimpin Ketua Sidang, Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumo Putro, M.Eng. dengan Promotor, Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo S., DEA dan Ko-Promotor, Dr. Ir. Purnomo Sidi Priambodo, M.Sc. Tim Penguji terdiri dari Burhanuddin Halimi, S.T., M.T., Ph.D., Dr. Ir. Bambang Priyono, M.T., Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng., Dr. Abdul Halim, M.Eng., dan Tomu Abuzairi, S.T., M.Sc., Ph.D.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X