id
id

Dukung Mahasiswa Raih Studi Lanjut Internasional, FTUI Gelar Info Session TUM dan Peluang Beasiswa DAAD

Pada Kamis (04/18), Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bekerja sama dengan Technical University of Munich (TUM) menggelar Info Session TUM Asia serta peluang beasiswa yang disediakan oleh Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD). Acara ini menampilkan dua narasumber utama, Dr.-Ing. Ali Bawono, PMP, Senior Researcher and Lecturer, Faculty of Rail, Transport, & Logistics TUM Asia, serta La Budza, Program Officer DAAD Scholarship dan Alumni di Jakarta.

“Beasiswa S2 yang tersedia di TUM melalui beasiswa DAAD adalah untuk program studi Rail, Transports and Logistics; Aerospace Engineering; Green Electronics; Integrated Circuit Design; dan Industrial Chemistry. Salah satu unggulan keunggulan yang dimiliki TUM ialah alumninya cukup mudah mendapatkan perkerjaan setelah lulus. Sudah banyak alumni beasiswa DAAD dari UI yang saat ini bekerja di perusahaan internasional maupun di multinasional, tidak hanya di Eropa, namun juga di Singapura dan di beberapa negara lainnya,” ungkap Ali Bawono.

Technical University of Munich (TUM), didirikan pada tahun 1868, terkenal sebagai salah satu universitas teknik terbaik di Eropa. TUM dinobatkan sebagai kampus terbaik di german berdasarkan QS World University Ranking 2024. Dengan moto “Talents Are Our Assets, Reputation Is Our Return“, TUM juga menempati peringkat ke-13 dalam Global University Employability menurut THE World University Ranking 2023. TUM dikenal sebagai universitas kewirausahaan yang melahirkan bakat dan menciptakan nilai bagi masyarakat melalui jaringan mitra dalam penelitian dan industri. Dengan tujuh fakultas dan lebih dari 50 ribu mahasiswa, TUM telah mencetak 18 penerima Nobel sejak berdiri.

Sesi berlanjut dengan penjelasan dari La Budza mengenai DAAD Scholarship. “Beasiswa DAAD tersedia untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari S1, S2, S3 hingga post-doc. DAAD memiliki 60 kantor di berbagai belahan dunia dan mendapatkan dana dari pemerintah Jerman dan Uni Eropa. Hingga saat ini, DAAD telah membiayai lebih dari 800 mahasiswa. Bicara menganai Jerman, beberapa kelebihan yang dimiliki oleh negara ini ialah universitas-universitasnya yang memiliki reputasi bagus di tingkat global, institut penelitian yang lengkap, serta tidak adanya biaya kuliah yang dibebankan pada mahasiswa,” jelasnya.

La Budza juga menjelaskan mengenai beasiswa khusus untuk jenjang pasca sarjana. Beasiswa S3 dari DAAD berupa hibah riset selama 12 atau 24 bulan di Jerman untuk mahasiswa yang sedang menyelesaikan program S3 di Indonesia. Selain itu, bagi yang ingin melanjutkan S2, DAAD memberikan living allowance sebesar 934 Euro/bulan, sedangkan untuk kandidat S3 diberikan sejumlah 1300 Euro/bulan. Penerima beasiswa juga berhak mengajukan asuransi, travel allowance, dan subsidi tempat tinggal setibanya di Jerman.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., menyampaikan, “Kerjasama antara FTUI dan TUM dalam menyelenggarakan Info Session dan membahas peluang beasiswa DAAD merupakan bentuk dukungan untuk mahasiswa FTUI yang berminat melanjutkan studi lanjut ke Jerman. Saya berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan diri dan berkontribusi di tingkat global.”

Informasi mengenai TUM-DAAD Scholarship:
tum-asia.edu.sg/admissions/graduate/scholarships

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X