FTUI menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum Future Engineer untuk program Doktor pada 28 Maret 2024. Rapat ini dilakukan terutama untuk membahas perubahan Peraturan Rektor UI terkait penyelenggaraan pendidikan Doktor di lingkungan Universitas Indonesia.
Prof. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng., Kepala Unit Modernisasi, Perencanaan dan Pengawasan FTUI menyampaikan, “Dalam PR UI 3 Tahun 2024 Pasal 23 Ayat (1), terdapat kenaikan bobot beban belajar mahasiswa S3 yang sebelumnya 42 satuan kredit semester (SKS) menjadi 88 SKS. Jika diuraikan, pemenuhan 88 SKS didapatkan dari mata kuliah terstruktur (20 SKS), ujian proposal riset (8 SKS), ujian hasil riset I (18 SKS), ujian hasil riset II (20 SKS), publikasi makalah ilmiah (18 SKS), dan tugas akhir serta sidang (4 SKS). Perubahan ini hanya berupa bobot beban belajar mahasiswa, sementara teknis belajarnya hampir sama.”
Menyikapi hal ini, terdapat beberapa usulan yang didiskusikan dalam rapat, di antaranya menyediakan mata kuliah yang berkesinambungan (A dan B) dan menyediakan mata kuliah kepenulisan akademik. Akan tetapi, harus dipastikan kembali bahwa mata kuliah kepenulisan tersebut berbeda dengan mata kuliah Metode Penelitian sehingga tidak terjadi pengulangan mata kuliah. Selain itu, FTUI juga perlu mencari tenaga pendidik yang kompeten untuk mata kuliah tersebut.
“Perubahan Peraturan Rektor ini harus kita sikapi dengan bijak. Kita juga harus mengambil keputusan yang tepat. Semoga dengan adanya diskusi ini, FTUI dapat segera mengimplementasikan kurikulum yang baru,” ujar Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU. Menurut beliau, penting bagi seluruh pihak terlibat untuk memahami dampak serta implikasi dari perubahan peraturan ini secara menyeluruh. Selain itu, diperlukan keterlibatan aktif dari dosen, mahasiswa, dan stakeholder lainnya dalam proses implementasi kurikulum yang baru guna memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
***
Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
