id
id

Joost Dankers Berikan Kuliah Tamu di FTUI, Bahas Revolusi Industri dan Arsitektur Modern di Belanda

Pada Kamis (4/4), Program Studi Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) mengundang dosen tamu dari Utrech University, Dr. Joost Dankers. Beliau memberikan kuliah bertajuk Industrial Revolution & Modern Architecture in the Netherlands (1870-1940). Kuliah ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting dengan peserta dari mahasiswa mata kuliah Sejarah dan Teori. Kuliah ini menjadi kuliah pertama dalam rangkaian seARCH (Public Lecture Series on Architecture).

Dr. Ir. Achmad Hery Fuad, M.Eng., Ketua Departemen Arsitektur FTUI, menyampaikan dalam sambutannya, “Terima kasih kepada Dr. Joost Dankers dan Dr. Petra Timmer atas kesempatannya untuk memberikan kuliah hari ini. Semoga kuliah ini memberikan pengetahuan yang bernilai dalam dunia arsitektur, terutama arsitektur modern di Belanda.”

Mengawali kuliah, Joost memberikan gambaran pemaparan yang akan diberikan pada kuliah ini. Di antaranya tentang efek dari industrialisasi pada bangunan dan lingkungan hidup, serta hal-hal yang melatarbelakangi gaya dan pengembangan arsitektur modern.

”Revolusi industri dimulai pada tahun 1780-an di Inggris Raya di mana inovasi yang menjadi penentunya adalah mesin uap. Tenaga uap menyebar dari pertambangan ke industri tekstil dan mesin. Revolusi industri memiliki 4 karakteristik, di antaranya produksi massal, konsumsi massal, globalisasi, dan produksi linear,” papar Joost.

Dalam perjalanannya, revolusi industri mengalami lonjakan dalam perkembangan teknologi. Yang pertama diawali dengan munculnya infrastruktur baru, yaitu kanal dan saluran air, pembangkit listrik tenaga air, dan jalan tol.  Inovasi mesin uap menghadirkan rel kereta api karena terciptanya kereta api. Dalam dunia teknik sipil pun hadir teknologi baja dan beton murah. Selanjutnya muncul kendaraan yang diproduksi secara massal. Dan yang terbaru, berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi. Dari hal-hal tersebut, muncul beberapa akibat, di antaranya gerakan politik baru, sikap ilmiah baru dan pertukaran global, dan kemungkinan teknologi baru yang berpengaruh terhadap arsitektur.

“Teknik-teknik dan metode-metode produksi baru mempunyai pengaruh besar dalam metode dan kemungkinan pembangunan dalam gerakan Modernism, mulai dari Rationalism, Constructivism, Expresionism dan Functionalism,” Joost menjelaskan.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, mengatakan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada Dr. Joost Dankers atas kesediaannya untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa kami. Dengan terselenggaranya kuliah tamu ini,  saya harap ide-ide cemerlang mahasiswa dapat bermunculan dan direalisasikan sehingga mahasiswa dapat berperan dalam membangun negeri ini, khususnya di bidang arsitektur.”

Joost Dankers adalah seorang sejarawan dan peneliti. Dengan menerjemahkan tugas penelitian dari masyarakat ke penelitian sejarah dan dengan memulai proyek penelitian, ia memfasilitasi transfer pengetahuan dan dampak sosial dari Humaniora. Dia saat ini mengawasi penelitian yang ditugaskan oleh The Teutonic Order, Nyenrode Business University, kotamadya Hilversum dan organisasi kepentingan bisnis sektor metalurgi Belanda, Royal Metaalunie.

***

Kantor Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X