id
id

Mahasiswa FTUI Tawarkan Solusi Berbasis Digital Untuk Atasi Kemacetan Kota Bandung

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) angkatan 2018, menawarkan solusi untuk mengatasi masalah transportasi di kota Bandung. Thimotius Sebastian Manurung, Radifan Halif, dan Ruthmedy Jemima dibawah bimbingan dosen Departemen Teknik Sipil FTUI, Dr. Ir. Nahry, M.T. mencoba menjawab permasalahan transportasi Bandung mulai kemacetan, rendahnya angka pengguna transportasi umum, dan permasalahan lainnya.

Solusi yang mereka tawarkan tertuang dalam proposal berjudul “Transformasi Angkutan Kota Berbasis Digital dan Upaya Peningkatan Efisiensi Manajemen Guna Meningkatkan Penggunaan Transportasi Umum di Kota Bandung”. Ketiga mahasiswa yang tergabung dalam tim AGRA FTUI ini mengusulkan sistem aplikasi feeder yang diberi nama “Sejalan” dengan memanfaatkan angkot-angkot kota Bandung.

“Kemacetan menjadi permasalahan yang terus membayang-bayangi Kota Bandung. Oleh karena itu, perlu dilakukan Manajemen Kebutuhan Transportasi (MKT) yang bertujuan untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi. Salah satu solusinya adalah mengupayakan pergantian moda transportasi pribadi menjadi transportasi  umum. Moda transportasi yang umum dipakai di Bandung adalah angkot,” ungkap Dr. Nahry, yang juga merupakan pakar di bidang transportasi logistik FTUI.

“Dalam usulan ini, tim kami telah melakukan analisis Angkutan Kota (Angkot) di Kota Bandung untuk dapat mengusulkan rekomendasi baik secara  manajerial ataupun transformasi digital untuk mendukung angkot sebagai feeder di Kota Bandung. Usulan yang kami bawa adalah sebuah sistem aplikasi feeder “Sejalan”. Aplikasi ini merupakan aplikasi ride-sharing yang berguna baik untuk penumpang angkot maupun pengemudinya,” kata Thimotius Sebastian.

“Secara garis besar, konsep dari aplikasi ini adalah mendata permintaan terhadap angkutan kota  pada setiap halte yang dilayani. Melalui aplikasi ini juga penumpang akan diberikan informasi akan keterisian angkot yang akan dinaiki sebagai upaya untuk meyakinkan penumpang bahwa kendaraan yang akan dinaiki telah menerapkan protokol kesehatan dalam menjaga jarak,” kata Radifan Halif.

“Penumpang sekaligus penggunaan Aplikasi Sejalan dapat memasukkan titik jemput dan angkot akan datang ke titik tersebut. Melalui aplikasi, penumpang juga akan mengetahui keterangan angkot yang akan dinaiki, seperti plat nomor kendaraan dan jumlah penumpang. Setelah angkot tiba di titik jemput, penumpang akan memindai QR code untuk masuk dan melakukan pembayaran secara nontunai,” jelas Ruthmedy Jemima.

Dekan FTUI, Prof. Dr. Heri Hermansyah, ST., M.Eng., IPU. menyampaikan, “Inovasi mahasiswa FTUI ini semoga dapat memberikan alternatif solusi kedepannya bagi upaya mengatasi permasalahan transportasi di kota Bandung. Aplikasi “Sejalan” tidak hanya memberikan keuntungan dan kepastian bagi penumpang, operator angkot juga dapat memonitor secara lebih komprehensif serta melakukan penyesuaian rute angkot berdasarkan demand penumpang.”

Berkat inovasi aplikasi “Sejalan” ini, tim AGRA FTUI berhasil meraih Juara Pertama pada ajang kompetisi nasional ITB Civil Engineering Expo 2022 (ICEE) 2022 di cabang lomba Civil Engineering Case Competition. Tim AGRA FTUI berhasil mengalahkan 30 tim lainnya yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia. Pada kompetisi tahun 2022, tema yang diangkat adalah “Achieving Sustainable Transportation during COVID-19 Pandemic by Utilizing Digital Transformation.”

ICEE adalah perlombaan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tahun ini ICEE dilaksanakan pada 4 Oktober 2021–30 Januari 2022. Civil Engineering Case Competition adalah kompetisi pemecahan masalah dalam dunia teknik sipil. Kompetisi ini menjadi tempat untuk individu-individu mencoba berinovasi untuk memecahkan masalah, mempresentasikan, dan meyakinkan seberapa efektif dan efisien solusi untuk menyelesaikan masalahnya.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X