id
id

Prof. Ali Berawi, Guru Besar UI: Empat Pembahasan Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara, salah satunya dengan menyediakan konektivitas yang memfasilitasi masyarakat dan memobilisasi manusia, barang, dan jasa dari satu tempat ke tempat lain. Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat mendukung pelayanan dasar dengan menghubungkan kegiatan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia, sehingga dapat mendorong pemerataan pembangunan nasional serta meningkatkan produktivitas, daya saing, dan peluang investasi.

Dalam pidato pengukuhan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) yang dilaksanakan secara hybrid pada Sabtu (26/3), Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D., memaparkan empat pembahasan pembangunan infrastruktur, yang pertama pentingnya perencanaan pembangunan infrastruktur bernilai tambah untuk meningkatkan kelayakan proyek. Prof. Ali Berawi melakukan beberapa kajian dan penelitian pada proyek infrastruktrur diantaranya dengan mengembangkan desain konseptual infrastruktur terpadu yang disebut Public Railways and Stormwater Infrastructur (PRASTI) Tunnel, pembangunan jembatan Selat Sunda, dan Pengembangan kota cerdas untuk Ibu Kota Negara (IKN).

PRASTI Tunnel merupakan sebuah konsep pembangunan terowongan bawah tanah untuk jalur kereta yang direncanakan terintegrasi dengan saluran pengendalian banjir, sehingga diharapkan mampu memberikan nilai efisiensi dan efektifitas yang tinggi bagi pembangunan megaproyek infrastruktur. PRASTI Tunnel berfungsi sebagai infrastruktur komersial dalam rangka mengurai kemacetan sekaligus sebagai infrastruktur sosial yang dapat mengendalikan banjir di Jakarta dengan mengintegrasikan tiga fungsi utama dalam satu terowongan, yang terdiri dari fasilitas transportasi publik, kereta api bandara, dan pengendali banjir (stormwater).

“Dari berbagai penelitian kami pada proyek infrastruktur telah menunjukkan bahwa dengan menghasilkan nilai tambah dalam pembangunan infrastruktur, maka penambahan pendapatan dari konsesi jenis sektor pembangunan terintegrasi lainnya akan dapat meningkatkan kelayakan proyek, sehingga manfaat pembangunan yang diperoleh dapat lebih optimal. Oleh karena itu, efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengoptimalkan ketersediaan dan keterbatasan pendanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia,” ujar Guru Besar dalam bidang ilmu teknik sipil.

Pengembangan kota cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan (resilient) dan berkelanjutan (sustainable) dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik, termasuk dari perbaikan transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah, sampai pelayanan kesehatan. Menurut Prof. Ali Berawi, konsep smart city berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat, dan regeneratif yang dimodelkan berdasarkan circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan.

“Pembangunan infrastruktur yang kedua adalah kelayakan pembangunan infrastruktur yang disertai dengan efektivitas dan efisiensi pola pembiayaan infrastruktur dapat ditingkatkan melalui skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha. Dengan adanya kerja sama ini, pemerintah mendapatkan keringanan dalam penyediaan infrastruktur publik. Selain itu, pihak swasta yang terlibat memperoleh keuntungan yang didapat dari pelaksanaan proyek dan masyarakat memiliki akses terhadap infrastruktur yang lebih baik tanpa perlu merasa terbebani dari segi pembiayaan,” katanya.

Pembahasan ketiga yaitu konsekuensi dari pandemi COVID-19 dan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada pembangunan infrastruktur. Adanya penyesuaian pola kerja dan interaksi dalam situasi “new normal” yang menyebabkan terjadinya perlambatan aktivitas pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur yang sedang berjalan, harus dapat diantisipasi oleh para pihak terkait. Hal ini untuk menjaga ketahanan finansial dan arus kas (cashflow) agar kinerja biaya, waktu dan mutu pekerjaan konstruksi dapat terus terkontrol dengan baik. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengurangi disparitas dan secara bersamaan memulihkan perekonomian akibat pandemi, pembangunan infrastruktur perlu terus dapat dilanjutkan dengan mempertimbangkan optimalisasi manfaat.

Terakhir, Peran Teknologi Digital. Menurut Prof. Ali Berawi, Industry 4.0 muncul dengan kemajuan teknologi yang dapat menciptakan nilai tambah, mengarah pada adaptasi pola kehidupan masyarakat (Society 5.0) dan pentingnya menjaga keberlanjutan ekosistem sumber daya alam (Nature 5.0) dalam rangka peningkatan produktivitas dan kualitas kehidupan. “Dalam konteks sektor konstruksi dan pembangunan infrastruktur, kemajuan teknologi ini menawarkan potensi yang besar dalam meningkatkan kinerja proyek dan meningkatkan produktivitas pekerja. Pembangunan dengan menggunakan teknologi dan material yang ramah lingkungan diperlukan untuk dapat memberikan solusi bagi keberlanjutan bumi baik dalam mengurangi emisi karbon, perubahan cuaca, dan penggunaan sumber daya alam demi mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup,” ujarnya yang dikukuhkan menjadi guru besar UI ke-4 di tahun 2022.

Kegiatan pengukuhan guru besar ini disiarkan langsung secara virtual melalui kanal Youtube Universitas Indonesia dan dihadiri oleh berbagai tamu undangan, diantaranya yaitu Menteri Sekretaris Negara RI Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., Drs. Rudiantara, MBA (Menteri Komunikasi dan Informatika periode 2014-2019), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI Muhamad Mardiono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc., Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Prof. Wimboh Santoso, S.E., M.Sc., Ph.D.; Kepala Otorita IKN Nusantara Dr. Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE., Ketua MWA UI Saleh Husin, dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met (Rektor Universitas Indonesia periode 2014-2019).

Prof. Ali saat ini menjabat sebagai Editor-in-Chief dari Value World, jurnal Society of American Value Engineers (SAVE International) (2008-2014) dan Editor-in-Chief dari International Journal of Technology (IJTech), dan terlibat dalam berbagai konsultasi dan kolaborasi riset baik nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan nasional dan internasional diberikan kepada Prof. Ali, diantaranya sebagai Dosen Peneliti Muda Terbaik dan Dosen Peneliti Terbaik Universitas Indonesia (2009), Finalis UK Alumni Award (2008) dan Toray Science and Technology Award (2014), Top Scientists Indonesia pada database internasional, Webometrics (2015-2017), 500 Peneliti Terbaik Indonesia versi Kementerian Riset dan Teknologi RI (2020), dan World’s Top 2% Scientist oleh Stanford University (2021). Pada tahun 2002, ia menyelesaikan jenjang pendidikan di University of Malaya, dan meraih gelar Master of Engineering Science, dan berhasil meraih gelar Ph.D in value engineering dari Oxford Brookes University UK, tahun 2006.

***

Biro Komunikasi Publik
Fakultas Teknik Universitas Indonesia

X